Baitul Maal, Kesejahteraan, Isu Kemiskinan: Perspektif Umar Tentang Manajemen Lembaga Keuangan
DOI:
https://doi.org/10.58326/jai.v1i1.153Keywords:
Umar, Baitul Maal, Welfare, Poverty IssuesAbstract
Studi ini menyelidiki dasar-dasar konseptual dan historis Baitul Maal, juga dikenal sebagai Rumah Kekayaan. Ini juga mempelajari peran yang dimainkannya dalam meningkatkan kesejahteraan dan mengakhiri kemiskinan selama kekhalifahan Umar bin Al-Khattab. Baitul Maal, lembaga keuangan Islam pertama, bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan negara dan menjamin keadilan sosial-ekonomi. Pemerintahan Umar terutama terkenal karena pendekatan sistematisnya terhadap pengelolaan keuangan, yang menempatkan kesejahteraan rakyat di atas segalanya. Kebijakan Umar menekankan transparansi, akuntabilitas, dan pembagian kekayaan yang adil. Umar berusaha mengatasi kemiskinan dan mendorong stabilitas ekonomi dengan menggunakan instrumen keuangan seperti zakat dan sedekah. Studi ini melihat bagaimana Baitul Maal beroperasi di bawah kepemimpinan Umar. Proses ini termasuk memberikan dana untuk proyek kesejahteraan publik, membantu orang yang membutuhkan, Baitul Maal, Kesejahteraan, Isu Kemiskinan: Perspektif Umar Tentang Manajemen Lembaga Keuangan 31 dan memberikan bantuan saat bencana. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan Umar efektif dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. Penelitian ini juga menemukan hubungan antara praktik manajemen keuangan modern dan pendekatan Umar terhadap tata kelola ekonomi, yang menawarkan pemahaman tentang bagaimana organisasi masa kini dapat mengambil manfaat dari pendekatan Umar terhadap tata kelola ekonomi. Studi ini menekankan pentingnya Baitul Maal sebagai model manajemen lembaga keuangan untuk mencapai pemerataan sosial dan keadilan ekonomi dengan mengontekstualisasikan pandangan Umar dalam konteks prinsip ekonomi Islam yang lebih luas.